Dasar-dasar Penyutradaraan

ARTS- Dasar-dasar atau elemen penyutradaraan adalah komposisi, gerakan, gambar, dramatisasi dan ritme pantomimik.

Dasar-dasar-Penyutradaraan
Gambar 1. Sutradara


Komposisi:
Ini adalah pengaturan fisik aktor atau karakter di atas panggung untuk tujuan:
I. menemukan tindakan dramatis;
ii. Menggambarkan tindakan dramatis dengan cara yang paling sederhana melalui penekanan atau kontras untuk mengeluarkan tindakan. Komposisi tidak memerlukan gerakan sama sekali. Itu statis. Ini adalah transit aktor dari satu titik panggung ke titik lainnya. Ini adalah gerakan yang ditangkap, gerakan beku dalam ruang dan waktu. Ini juga merupakan ilustrasi tindakan dramatis. Ini menceritakan sebuah cerita atau informasi pada titik akting.
Picturization:
Ini adalah interpretasi visual dari setiap gerakan yang dimainkan. Ini adalah penempatan karakter di lokasi yang menunjukkan sikap emosional dan mental mereka terhadap satu sama lain sehingga sifat dramatis dari situasi akan tertutup bagi audiens tanpa menggunakan dialog dan gerakan. Dalam picturization, insting memberi tahu para aktor untuk menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak mereka sukai, curigai, lawan, dan dekat dengan mereka yang mereka percayai, dukung, setujui dan cintai. Keadaan picturization emosional ini memberi tahu sutradara di mana harus menempatkan setiap karakter dalam sebuah adegan dalam kaitannya dengan karakter tersebut.

Dasar-dasar-Penyutradaraan
Gambar 2. Sutradara
Gerakan:
Gerakan adalah gambar panggung dalam aksi. Ini memiliki nilai teknis dan suasana hati. Pergerakan seperti pintu keluar dan masuk atau menyembunyikan suatu objek atau karakter disediakan oleh penulis naskah untuk tindakan yang diperlukan dalam perkembangan cerita. Pergerakan mungkin dinilai kuat atau lemah. Eksploitasi gerakan baik yang kuat atau lemah tergantung pada karakter, dialognya dan situasinya.
Irama:
Ritme adalah pengalaman yang kami terima ketika serangkaian tayangan, pendengaran, atau visual telah dipesan ke dalam pengulangan kelompok beraksen. Pengalaman ini ditandai oleh keinginan untuk menyesuaikan diri secara emosional dan maskulin agar sesuai dengan kualitas denyut dalam pengalaman berirama yang terkait dengan dua proses kehidupan mendasar di alam. Salah satunya adalah detak jantung, dan yang lainnya adalah pernapasan paru-paru.
Dramatisasi pantomimik:
Ini menceritakan sesuatu tentang unsur-unsur karakter, situasi dan lokal dengan menggunakan ekspresi wajah, gerakan, operasi tangan, posisi tubuh dan gerakan. Dramatisasi pantomimik adalah penampilan visual yang lengkap dari sebuah lakon dan karenanya, termasuk penggunaan komposisi, gambar, gerakan, ritme, dan pantomimik untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata.






Artikel Terkait